Kisah Nabi Sulaiman Yang Menggilir 70 Istri nya Dalam Semalam dan Lupa Kata Insyaallah Fundamentals Explained

"Aku sanggup membawa tahta itu dari istana Ratu Balqis sebelum engkau sempat berdiri dari tempat dudukimu. Aku adalah pesuruhmu yang kuat dan dapat dipercayai.".

“Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan kambing betina dan aku mempunyaia seekor saja.” Maka dia berkata, “Serahkanlah kambingmu itu kepada ku dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan.” ayat 23.

”, saya menjawab: “Ya saya mendengarnya, hanya saja saya ingin agar semua istri anda mengetahui bahwa anda mendatangi saya pada hari yang bukan giliran saya”.

وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُودَ وَسُلَيْمَانَ عِلْماً وَقَالَا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي فَضَّلَنَا عَلَى كَثِيرٍ مِّنْ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ

Sulaiman datang dalam keadaan tertanggalkan darinya kebesaran seorang raja ke tepi laut, hingga sampailah ia pada salah seorang penangkap ikan di laut tersebut.

Setibanya di San'a - ibu kota Yeman ,ia memanggil burung hud-hud sejenis burung pelatuk untuk disuruh mencari sumber air di tempat yang kering tandus itu.

Setelah mempertimbangkan kekuatan pasukan Sulaiman as dan karena tidak ingin berperang, ratu Balqis dan jajarannya berinisiatif untuk memberikan hadiah untuk menyenangkan nabi Sulaiman. Namun, semua hadiah beliau tolak mentah-mentah.

Ratu Balqis lantas mengucapkan “syahadat” di depan nabi Sulaiman dengan penuh keyakinan. Mulai hari itu ia resmi menjadi pemeluk agama Islam dan menjadi bagian dari kerajaan nabi Sulaiman.

" أتاني رسول الله صلي الله عليه وسلم في غير يومي ، فطلب ضجعاً ، فدق ، فسمعت الدق ، ثم خرجت ففتحت له ، فقال : (ما كنت تسمعين here الدق ؟) قالت : بلي ، ولكنني أحببت أن يعلم النساء أنك أتيتني في غير يومي

فقال رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ: ولو قال: إن شاء اللهُ، لم يَحنَثْ، وكان درَكًا له في حاجتِهِ

Alasan utama di balik ini tidak sepenuhnya terdokumentasi dengan jelas dalam sumber-sumber Islam. Namun, ada beberapa interpretasi yang dicatat dalam sejarah dan tafsir agama.

Ia tidak jarang bagi memperluaskan pengaruhnya, berdiri didepan pintu istana mencegat orang-orang yang datang ingin menghadap raja dan ditanganinya sendiri masalah-masalah yang mereka minta penyelesaian.

“Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah mendatangi saya pada hari yang bukan menjadi giliran saya, seraya beliau mengetuk pintu, saya pun mendengar ketukan pintu tersebut, kemudian saya keluar saya membukakan pintu untuk beliau, maka beliau bersabda: “Tidakkah kamu mendengar ketukan pintu ?”, saya menjawab: “Ya, hanya saja saya ingin agar para istri anda yang lain mengetahui bahwa anda mendatangi saya pada hari yang bukan menjadi giliran saya”.

Sementara Nabi Daud melakukan istikharah dan munajat kepada Tuhan di atas bukit Zaitun memohon taufiq dan pertolongan-Nya agar menyelamatkan kerajaan dan negaranya dari malapetaka dan keruntuhan akibat perbuatan puteranya yang durhaka itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *